Sabtu, 14 November 2009

Nabil dan Anjing Laut

Nabil tengah menonton televisi, suatu hari setelah kembali ke rumah dari sekolah. Ada program dokumenter di sebuah saluran. Nabil senang sekali menonton dokumenter tentang binatang-binatang yang tak pernah dilihatnya dalam kehidupannya sesungguhnya. Kali ini, program itu bercerita tentang anjing laut. Nabil duduk menghadap televisi, dan mulai menonton penuh minat.

Namun tiba-tiba, ia merasa dingin. Ia memperhatikan sekelilingnya dan menyadari bahwa sekarang, ia tengah berada di dalam gambar TV. Tepat di sebelahnya ada seekor anjing laut yang baru saja disaksikannya di layar televisi!

“Halo!” katanya, sedikit menggigil, pada si anjing laut. “Dingin betul di sini, apa kamu tidak merasakan itu?”

“Kamu pasti baru di sini!” jawab anjing laut. “Selalu dingin di sini. Paling hangat suhunya 23 derajat Fahrenheit (minus 5 derajat Celsius), bahkan di musim panas. Suhu seperti ini cocok buatku, karena kami, anjing-anjing laut, suka pada udara dingin. Kami tidak pernah merasa (kedinginan). Mengapa bisa demikian? Itu berkat bulu-bulu kami, jubah luarbiasa ini, yang telah diberikan Allah kepada kami! Tentu saja, lemak di badan kami juga membantu melindungi kami melawan dingin.”

“Ibumukah yang ada di sana?” Nabil menunjuk seekor anjing laut yang lebih besar pada jarak kejauhan. “Kupikir, ia mencarimu. Panggillah ia, dan biarkan ia tahu di mana kamu berada, kalau kamu suka ...”

Anjing laut itu meneruskan. “Kami, anjing laut, hidup dalam kumpulan yang besar. Dan, ya, kami mirip sekali satu sama lain. Tetapi, Ibu kami tidak pernah bingung membedakan kami dengan anjing laut lain. Inilah kemampuan yang diberikan Allah padanya. Begitu bayinya lahir, sang Ibu memberinya ciuman selamat datang. Karena ciuman inilah, ia mengenali bau bayinya, dan tidak pernah mencampurkannya dengan bau bayi lainnya. Inilah salah satu rahmat Allah yang tidak terhitung, yang telah diberikanNya pada kami. Kami bersyukur pada Allah yang Maha Kuasa, karena Ia memberi Ibu kami kemampuan untuk mengenali kami di antara kerumunan tempat kami tinggal.”

Ada hal lain yang ingin ditanyakan Nabil. “Aku ingat pernah membaca bahwa kamu menghabiskan sebagian besar waktumu di air. Jadi, bagaimana kalian belajar berenang?”

Teman barunya menjelaskan. “Allah menciptakan kita semua sesuai dengan keadaan-keadaan tempat kita hidup, dan membuat kita siap untuk semua itu. Seperti Ia menciptakan unta sesuai dengan kondisi-kondisi gurun, Ia juga menciptakan kami sesuai dengan kondisi-kondisi dingin ini. Adalah kehendak Allah bahwa kami terlahir dengan tubuh yang dilengkapi oleh selapis lemak yang disebut lemak bayi. Badan kecil kami tetap hangat berkat lemak ini. Dan karena lapisan lemak lebih ringan daripada air, maka lemak tersebut bertindak sebagai sejenis pelampung ketika Ibu-Ibu kami mengajari kami berenang. Setelah dua minggu belajar berenang, kami betul-betul menjadi perenang dan penyelam yang hebat.”

“Jadi, Allah menciptakan sabuk pengaman yang istimewa di dalam tubuh kalian, sehingga kalian bisa belajar berenang! Alangkah hebatnya!”

“Itu benar,” kata si anjing laut kecil. “Setiap makhluk hidup yang diciptakanNya begitu sempurna merupakan bukti bahwa Allah memiliki kekuasaan atas segala sesuatu.”

Persis pada saat itu, Nabil dibangunkn oleh ciuman hangat di pipi, dari Ibunya. Dokumenter di televisi masih berlangsung. Nabil teringat mimpi yang baru dialaminya. Ia tersenyum pada si anjing kecil di layar televisi.

... Jika kaucoba untuk menghitung rahmat Allah, engkau tak akan pernah mampu menghitungnya ... (Surat Ibrahim: 34)

Di antara Tanda-TandaNya adalah penciptaan langit dan bumi, dan seluruh makhluk ... (Surat Asy-Syura: 29)

Rabu, 04 November 2009

Pedrosa Bertekad Menang di Rumah Sendiri


JAKARTA, KOMPAS.com — Tak ada lagi target utama yang dikejar pada seri terakhir MotoGP 2009 di Valencia, Minggu (8/11), karena mahkota juara dunia sudah berada di kepala pebalap Fiat Yamaha, Valentino Rossi. Meskipun demikian, balapan penutup musim ini di Ricardo Tormo tetap menjadi target utama pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa.

Jagoan asal Spanyol tersebut ingin melengkapi kesuksesannya di rumah sendiri karena dia sudah memenangi empat balapan di Spanyol, dari posisi pemuncak, dalam beberapa tahun terakhir, termasuk balapan 2007. Karena itu, Pedrosa memiliki tekad yang kuat untuk menjadi pemenang pada akhir pekan ini.

Selain itu, dengan kemenangan ini juga Pedrosa berpeluang menggeser Casey Stoner dari peringkat ketiga klasemen pebalap. Saat ini, dia di urutan keempat dan terpaut 11 poin dari jagoan Ducati asal Australia tersebut.

"Saya selalu menantikan balapan di sini, dan tahun ini tidak ada bedanya. Ini adalah sirkuit yang benar-benar saya nikmati saat membalap, meskipun layout-nya cukup menyulitkan," ungkapnya.

"Akan tetapi, yang membuat balapan di sini terasa spesial adalah Anda bisa merasakan dukungan dari fans di sepanjang sirkuit. Lalu tentu saja, menjadi pebalap Spanyol, saya mendapat perhatian yang positif, yang tentu saja memberikan movitasi tambahan," tambahnya.

"Dulu, saya memiliki beberapa hasil positif di Valencia, dan akhir pekan ini pasti akan terasa sangat menyenangkan jika finis sebagai pemenang. Itulah yang saya inginkan. Memang, ini bukan musim yang termudah dan kami tidak bisa menjadi pesaing untuk menjadi juara dunia. Karena itu, saya ingin mengakhirinya dengan catatan terbaik.

"Hasil balapan terakhir, di saat saya untuk pertama kalinya berhasil naik podium dalam balapan yang basah, telah membuat saya lebih percaya diri lagi. Kami sadar, mungkin saja balapan di Valencia nanti juga bakal hujan. Karena itu, kami siap menghadapi situasi apa pun pada akhir pekan ini."

Musim ini, performa Pedrosa tak stabil. Dia baru bisa menunjukkan konsistensinya di empat seri terakhir karena selalu naik podium.

Sabtu, 10 Oktober 2009

PERJALANAN KU KE CAIRO

23 september 2008 kami ke cairo dalam keadaan puasa.kami pertamakali ke bandara pekanbaru kami naik pesawat batavia airline saya ke bandara SUKARNO HATTA saya pergi bersama ibu saya menuggu sampai jam 03:00 sore setelah itu saya pergi ke bandara CENGKARENG setelah itu saya beristirahat di Musahala saya menungu sampai jam 11:00 setelah itu naik pesawat KUWAIT AIRWAYS setelah itu menungu di kuwait 6 jam setelah itu saya naik pesawat KUAIT AIRWAISY menuju mesir, setelah sampai di cairo saya di jemput dengan abi saya yang sudah dicairo duluan.

Rabu, 09 September 2009

Kamis, 03 September 2009

Semut dan Belalang

Pada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut yang telah bekerja keras sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-butiran gandum yang telah mereka kumpulkan selama musim panas. Saat itu seekor belalang yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya datang dan memohon dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit makan untuk dirinya.

"Apa!" teriak sang Semut dengan terkejut, "tidakkah kamu telah mengumpulkan dan menyiapkan makanan untuk musim dingin yang akan datang ini? Selama ini apa saja yang kamu lakukan sepanjang musim panas?"

"Saya tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan makanan," keluh sang Belalang; "Saya sangat sibuk membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panas pun telah berlalu."

Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya karena merasa gusar.

"Membuat lagu katamu ya?" kata sang Semut, "Baiklah, sekarang setelah lagu tersebut telah kamu selesaikan pada musim panas, sekarang saatnya kamu menari!" Kemudian semut-semut tersebut membalikkan badan dan melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memperdulikan sang Belalang lagi.

Ada saatnya untuk bekerja dan ada saatnya untuk bermain.

Rabu, 26 Agustus 2009

Mengapa langit berwarna biru?

Atmosfir bumi mengandung molekul gas kecil dan partikel (butiran) debu. Sinar matahari yang memasuki atmosfir tersebut bertemu dengan molekul gas dan partikel debu tadi. Warna sinar yang memiliki gelombang sinar lebih panjang seperti merah dan kuning, dapat melewati dan menembus molekul gas dan debu tadi. Tetapi warna biru yang memiliki gelombang sinar lebih pendek dipantulkan kembali ke atas atmosfir. Itulah mengapa langit terlihat berwarna biru. Prinsip yang sama berlaku juga dengan air di laut atau danau yang terlihat berwarna biru.